me

me
hehehhe

Minggu, 06 Maret 2011

kumpulan cerita

"GRACE"

By : Rimayanti sihite


Bangun tidur, mata grace terasa berat, bengkak dan sipit. Bantalnya basah karena air matanya yang membasahi semalaman dia menangis. Tadi malam grace sama mamanya berantem hebat.
Grace!!! Mama nggak suka ya sama anak yang suka bohong. Karena mama tidak pernah ngajar kalian bohong…paham.!!!??
Grace bohong kan karena kalian tidak pernah kasih kebebasan sama grace, grace dah besar ma. Mama sadar tidak.. grace selalu sakit hati di ejekin ma teman-teman grace karena kemanapun grace tidak pernah dapat izin dari mama dan bapak. Temanku ulang tahun tidak boleh pergi, ada acara perpisahan juga tak dikasih izin..grace capek ma…
Pokoknya sekali lagi grace bohong, mama akan kasih tau sama bapak, biar bapak yang ngajar kamu. Kamu tau sendirikan kalau bapakmu marah.
Mama jahat…aku BENCI MAMA..!!!!!!!!!
Ouu, jadi inilah cerminan seorang guru sekolah minggu, seorang yang aktif di pelayanan pemuda greja, apa fungsinya kamu sering kegereja selama ini kalau kamu ternyata suka bohong dan juga tidak sopan sama mama kamu sendiri.
“Tolong ya ma jangan bawa-bawa pelayananku. Aku benci mama dan benci peraturan dirumah ini” Sambil mengucapkan itu grace pergi kekamarnya sambil menangis dan pintu kamarnya dibanting keras tanpa peduli sama mama dan adek-adeknya yang terbangun karena suara teriakan grace. Untung tidak ada bapak, karena kalau ada bapak kemungkinan grace tidak akan berani seperti ini.
Untung hari ini hari minggu, jadi grace tidak kesekolah dengan mata bengkak seperti ini. Seperti biasanya, setiap hari minggu grace dan adek-adeknya berbagi tugas untuk bersihin rumah. Grace tugasnya nyuci kain, ita nyapu rumah dan mengepelnya, rio tugasnya masak dan ripi sibungsu yang berumur 6 tahun nyuci piring.
Dengan tidak semangat grce bangun dari tidurnya dan mengumpulkan bahu-baju yang kotor yang mau dicucinya. Tapi grace malas kekamar orangtuanya mau ngambil baju kotor dari sana. Lagian timbunan baju kotor yang dikumpulnya sudah banyak.
Setelah cuciannya tinggal sedikit lagi, mamanya datang bawa baju kotor lagi.
“Ini baju kotor lagi. Kok gak kamu kumpulin semuanya, ini baju ripi untuk besok kesekolah kapan lagi kering kalau gak skarang dicuci.”
“Gak lihat apa aku sudah capek, emangnya itu gak bisa ya ntar aza nyucinya.”
“Kapan lagi keringnya, apa kamu membiarkan adekmu absen gara-gara kamu gak nyuciin bajunya. Makanya coba kemarin kamu tidak pergi maen-maen sama teman-temanmu itu, kamu kan dah gak capek lagi…!!!”
Sudah, cukup!!! Itu-itu lagi yang dibahas. Selalu aku yang salah. Apa-apa slalu aku, ini itu slalu aku yang salah. Memang aku dirumah ini gak punya arti sama sekali. Mending aku pergi dari rumah ini.
Tiba-tiba terdengar lonceng gereja, pertanda sekolah minggu sudah masuk. Mendadak hati grace terasa sesak, dia menangis lagi. Dia ingat anak-anak sekolah minggunya. Grace sangat sayang ma anak-anak, dan menyayangi anak-anak itu dengan tulus. Grace langsung tertunduk menangis dikamar mandi itu sambil melepas cucian dari tangannya
Grace, kau kenapa ? Tanya mamanya. Terlihat jelas diwajah mamanya kekwatiran yang luar biasa. Dirangkulnya grace dan dibantu berdiri, tapi tiba-tiba grace mendorong mamanya sehingga mamanya terpleset karena menginjak sabun. Kepala mamanya berdarah kena ke dinding sumur. Dan mamanya pingsan.
Grace teriak sambil menangis memanggil bapaknya…Pa, mama jatuh.
Bapaknya yang sedang bagusin mobil langsung tersentak dengar teriakan grace, dan buru-buru tanpa sadar lagi ternyata kakinya berdarah karena menginjak seng yang tadi diguntingnya
Mama. Kenapa grace….kok bisa sampai begini…apa yang terjadi grace…jawab bapak grace..
Bapaknya menghujani grace dengan pertanyaan-pertanyaan dan suara keras. Terlihat jelas gambaran wajah panic dan amarah pada wajah bapaknya. Sambil mengangkat mamanya grace hanya bisa menangis dan menjerit.
Setelah luka mamanya dibalut dan diperiksa, untung luka mamanya nggak terlalu serius. Bapaknya baru sadar kakinya sakit dan perih. Grace hanya menangis saat ditanyaain bapaknya. Dan grace merenungi setiap permasalahan yang dihadapi dia ternyata berasal dari dirinya. Andaikan saja dia tidak pergi maen-maen sama kawan-kawannya dan langsung pulang dan tidak berbohong, mungkin kejadiaannya tidak akan seperti ini.
Grace juga membisiki dirinya sendiri “ mama benar, aku tidak mencerminkan pribadi seorang guru sekolah minggu, dan juga seorang pengurus pemuda digereja, dan juga kerajinannya mengikuti ibadah digereja. Mama, grace sayang mama, grace janji tidak akan mengulangi lagi”. Grace menatap terus wajah mamanya yang blum sadar. Kemudiaan bapaknya datang dan mengintrogasinya.
Jawab bapak grace…!!!
Grace salah pak..grace berbohong, sebenarnya kemaren grace bukan menjenguk teman yang sakit, tapi jalan-jalan sama kawan-kawan. Mama marah karna tau aku bohong, dan grace gak terima dan emosian ditambah lagi tadi pagi aku capek soalnya cucian banyak malah ditambahi mama.
Jadi, kenapa mama bisa terjatuh dan pingsan grace!!!
Saya gelap mata pak, dan saya mendorong mama, dan mama seperti ini…maafin grace pa
“Jangan minta maaf sama bapak…minta maaf sama mama, dan ubah sifatmu itu. Untung mama gak parah, apa kamu sudah sanggup hidup tanpa mama. Coba kamu pikirkan apa jadinya nanti kalau mama sudah tidak ada. Coba kamu pikirkan dan renungkan, dan bapak harap kamu bisa mengerti karna kamu dan dewasa grace, seharusnya kamu juga harus dewasa dan bersikap dan menyikapi suatu masalah, dan kamu juga sudah ikut pelayanan dalam gereja, seharusnya kamu juga sudah dewasa imannya dan hatimu juga. Sekarang tolong jaga mama, bapak mau pergi ke apotik mau beli obat mama” kata sang ayah sambil pergi meninggalkan grace yang maih menangis.
Sambil menjaga mama sampai sadar, grace merenungi kata-kata bapaknya, dan dia juga menyadari akan kesalahannya, grace menangisi perilakunya yang jahat sama mamanya. Dia juga merenungi setiap kejadian-kejadian yang dialaminya selama ini. Betapa mamanya sangat berperan penting dalam setiap kehidupannya. Grace berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi, lalu dia memeluk erat tangan mamanya, dan grace berdoa agar mamanya siuman dan cepat sembuh, serta grace tak luput juga mohon pengampunan atas dosa-dosanya.
Mama grace sadar dari pingsannya, grace langsung memeluk mamanya dan nangis sejadi-jadinya. Dan dia langsung minta maaf dan mengaku salah sama mamanya.
Ma..maafin grace ma, grace sayang mama, jangan benci grace yha, grace salah ma, padahal mama negor grace karena grace dah dijalan yang salah. Mulai skrang grace janji gak bo’ong lagi. Jangan tinggalin grace yha ma..grace cinta sama mama.
Mamanya memeluk grace dengan airmata terharu dan dengan setulus hatinya mamanya menghapus air mata grce sambil ngomong “ heii, mamabaek-baek saja, mama juga sayang grace, sayang adek2 juga..mama senang akhirnya kamu sadar nak, mama bangga punya anak sepertimu. Tetaplah jadi anak yang baek yha dan skarang cucimukamu dan mandilah, biar nanti kita sama-sama ke GEREJA. Sekarang belum terlambatkan untuk ibadah sore”
Grace mencium kening mamanya, dan tersenyum senang, betapa bahagianya hatinya. Dan pergi mandi. Hari itu juga grace menyadari betapa orangtuanya menyayanginya, dan juga merasakan betapa TUHAN begitu baik dan mahapengasih. Akhirnya grace menjadi anak yang baik, sayang kepada orangtua, sayang kepada adek-adeknya, dan juga bersahabat serta setia dalam pelayanannya dan mengamininya dalam tingkah lakunya sehari-hari.
___________________________________THE END____________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar